MAKALAH PSIKOLOGI
PENDIDIKAN
FAKTOR-FAKTOR
PENYEBAB LUPA DAN KIAT-KIAT MENGURANGINYA
Oleh :
Riski Amiyanto
JURUSAN
PENDIDIKAN MATEMATIKA
SEKOLAH TINGGI
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU
REPUBLIK INDONESIA
( STKIP PGRI )
SUMENEP
2013
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pada
dasarnya tidak ada manusia yang sempurna dan tidak ada pula manusia yang tidak
pernah luput dari kesalahan. Dan banyak orang yang beranggapan bahwa lupa
adalah salah satu sesuatu yang lumrah dan sifat yang manusiawi, namum apa
jadinya jika seseorang sering-sering mengalami hal tersebut. Apa mungkin ini
penyakit turunan atau penyakit menular. Tentu tidak. Mungkin ada beberapa hal
yang harus anda perhatikan jika anda sering lupa. Apa lagi bagi seorang
pelajar yang masih berkewajiban belajar.
Apa jadinya jika seorang pelajar mudah lupa dengan materi-materi pelajarannya.
Tentu itu bukan hal yang baik , dan itu perlu perhatikan untuk mengurangi lupa
atau bahkan menghindari hal tersebut.
Maka dari itu, pada bagian ini kita akan
membahas beberapa hal yang menarik tentang Faktor-faktor
penyebab lupa dan kiat-kiat menguranginya terutama dalam hal belajar. Apa yang dimaksut dengan lupa
dan bagaimana kiat-kiat untuk mengurangi lupa.? Untuk menjawab itu semua, akan dibahas dalam bab selanjutnya.
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian lupa
Lupa adalah suatu kondisi dimana suatu
informasi yang telah disimpan dalam memori otak jangka panjang hilang (Long
term Memory).
Ada pula pengertian lain dari lupa,
yaitu, Lupa adalah hilangnya kemampuan untuk menyebut atau memproduksi kembali
apa-apa yang sebelumnya telah kita pelajari. Secara sederhana, Reber (1998) mendefinisikan
lupa sebagai ketidakmampuan mengenal atau mengingat sesuatu yang pernah
dipelajari atau dialami. Dengan demikian, lupa bukanlah peristiwa hilangnya
item informasi dan pengetahuan dari akal kita.
Banyak orang beranggapan bahwa lupa
adalah salah satu sesuatu yang lumrah dan sifat yang manusiawi, namun apa
jadinya jika seseorang sering-sering mengalami hal tersebut.
Faktor-Faktor
Penyebab Lupa
Pada umumnya ada
beberapa faktor penyebab lupa, yaitu :
Faktor usia
Dimana sistem kinerja otak telah
mengalami penurunan. Akibatnya, memori makin buruk dan daya tangkap pun lemah.
Tapi tidak menutup kemungkinan usia muda juga sering mengalami sifat lupa (
pikun dini ).
Depresi atau Stres
Tekanan hidup yang tinggi akan
berpengaruh pada mental termasuk juga daya ingat. Orang yang mengalami depresi
biasanya lebih rentan terkena penyakit lupa dari pada orang yang tidak
mengalami depresi ( orang normal ). Orang stres akan mengalami masalah dalam
hal memikirkan sesuatu atau fokus dalam berfikir.
Banyak pikiran
Ketidakmampuan seseorang mengatasi
masalah disekitarnya akan membuat pikiran itu menumpuk dan menjadii masalah
yang cukup serius. Lama kelamaan orang tersebut tidak bisa fokus ke sesuatu hal
dan pikirannya selalu terbagi-bagi dengan banyak hal. Hal ini menyebabkan
seseorang mudah lupa.
Gangguan Tiroid
Gangguan tiroid seperti hipotiroidisme
dan hipertiroidisme, telah diketahui memengaruhi ( kebingungan ) mental dan
ketidakmampuan mengingat hal-hal untuk waktu yang lama. Solusinya, dengan
menggunakan terapi untuk mengobati penyakit ini.
Alkohol dan Narkoba
Alkohol dan narkoba merupakan salah
satu faktor yang bias menyebabkan kelupaan. Ketika seseorang benar-benar mabuk,
dia tidak akan pernah ingat apa yang diceritakan atau dijelaskannya. Serupa
dengan itu, kasus kecanduan narkoba juga bisa membuat sel-sel otak kehilangan
kontrol seperti ketika mereka mengkomsumsi alkohol berlebihan.
Trauma fisik atau Emosional
Trauma yang terjadi karena kecelakaan
atau peristiwa tertentu bisa mengganggu kinerja otak. Bahkan karena benturan
serius di bagisn otak kadang menyebabkan terhapusnya sebagian memori ( Amnesia
).
Kehamilan.
Banyak nya perubahan yang terjadi pada
masa kehamilan ternyata juga berpengaruh pada kelupaan yang terjadi. Perubahan
hormon dan cairan pada tubuh akan memicu sakit kepala dan meningkatkan cortisol
serta akan berpengaruh pada memori yang tersimpan dalam otak.
Diet yang tidak sehat.
Seseorang akan cepat mengalami kelupaan
karena kurang nya asupan gula darah (glukosa). Sedangkan bila seseorang diet,
ia akan kehilangan berat badan nya dalam waktu cepat, dan hal ini tentu karena
ia rela menahan lapar dalam waktu yang lama. Ternyata ini juga sangat
berpengaruh bagi daya ingat dan kemampuan berpikir seseorang.
Kemoterapi.
Kemoterapi ini akan menyebabkan efek
anemia, kelelahan, insomia, bahkan sulit berkonsentrasi. Jadi wajar saja bila
seseorang dengan perawatan kemoterapi akan mengalami kelupaan dan kurang
konsentrasi, karena saat perawatan, obat-obatan yang diberikan kerjanya seperti
memukul di dalam kepala. Selain itu pasien kemoterapi juga pasti akan mengalami
gizi buruk, karena nafsu makan juga akan berkurang.
Ada pula beberapa faktor dari sisi kebiyasaan,
antara lainnya :
Makan Terlalu Banyak
Terlalu banyak makan, apalagi yang
kadar lemaknya tinggi, dapat berakibat mengerasnya pembuluh darah otak karena
penimbunan lemak pada dinding dalam pembuluh darah. Akibatnya kemampuan kerja
otak akan menurun.
Merokok
Zat dalam rokok yang terhisap akan
mengakibatkan penyusutan otak secara cepat, serta dapat mengakibatkan penyakit
Alzheimer.
Mengkonsumsi gula terlalu banyak
Konsumsi gula yang terlalu banyak akan
menyebabkan terganggunya penyerapan protein dan nutrisi, sehingga terjadi
ketidakseimbangan gizi yang akan mengganggu perkembangan otak.
Kurang Tidur
Otak memerlukan tidur sebagai saat
beristirahat dan memulihkan kemampuannya. Kekurangan tidur dalam jangka waktu
lama akan mempercepat kerusakan sel-sel otak.
Kurang menstimulasi pikiran
Berpikir adalah cara paling tepat untuk
melatih otak kita. Kurangnya stimulasi pada otak dapat menyebabkan mengkerutnya
otak kita.
Jarang berkomunikasi
Komunikasi diperlukan sebagai salah
satu sarana memacu kemampuan kerja otak. Berkomunikasi secara intelektual dapat
memicu efisiensi otak. Jarangnya berkomunikasi akan menyebabkan kemampuan
intelektual otak jadi kurang terlatih.
Memikirkan banyak hal saat sakit
Bekerja terlalu keras atau memaksakan
untuk menggunakan pikiran saat sedang sakit dapat menyebabkan berkurangnya
efektivitas otak serta dapat merusak otak.
Ada
pula bebera faktor penyebab lupa dalam belajar :
Pertama,
lupa dapat terjadi karena sebab gangguan konflik antara item-item informasi
atau materi yang ada dalam system memori siswa. Dalam interference theory
(teori mengenai gangguan), gangguan konflik ini terbagi menjadi dua, yaitu: 1)
practice interference; 2) retroactive interference (Reber 1988; Best 1989;
Anderson 1990)
Seorang siswa akan mengalami gangguan
proactive apabila materi pelajaran lama yang sudah tersimpan dalam subsistem
akal permanennya mengganggu masuknya materi pelajaran baru. Peristiwa ini bisa
terjadi apabila siswa tersebut mempelajari sebuah materi pelajaran yang sangat
mirip dengan materi pelajaran yang telah dikuasainya dalam tenggang waktu yang
pendek. Dalam hal ini materi yang baru saja dipelajari akan sangat sulit
diingat atau diproduksi kembali.
Sebaliknya, seorang siswa akan
mengalami ganguan retroactive apabila materi pelajaran baru membawa konflik dan
gangguan terhadap pemanggilan kembali materi pelajaran lama yang telah lebih
dahulu tersimpan dalam subsistem akal permanen siswa tersebut. Dalam hal ini,
materi pelajarn lama akan sangat sulit diingat atau diproduksi kembali. Dengan
kata lain siswa tersebut lupa akan materi peajaran lama itu.
Kedua,
lupa dapat terjadi pada seorang siswa karena sebab adanya tekanan terhadap item
yang telah ada baik sengaja maupun tidak. Penekanan ini terjadi karena beberapa
sebab, yaitu:
1. Karena item informasi (berupa pengetahuan, tanggapan,
kesan, dan sebagainya) yang diterima siswa kurang menyenangkan, sehingga ia
dengan sengaja menekannya hingga ke alam ketidaksadaran
2. Karena item informasi yang baru secara otomatis menekan
item informasi yang telah ada, jadi sama dengan fenomena retroactive
3. Karena item
informasi yang akan direproduksi (diingat kembali) itu tertekan ke alam bawah
sadar dengan sendirinya lantaran tidak pernah dipergunakan.
Ketiga,
lupa dapat terjadi pada siswa karena perubahan situasi lingkungan antara
waktu belajar dengan waktu mengingat kembali ( Anderson, 1990 ). Jika seseorang
siswa hanya mengenal atau mempelajari hewan jerapah atau kuda nil lewat
gambar-gambar yang ada di sekolah, misalnya, maka kemungkinan akan lupa
menyebut nama hewan-hewan tadi ketika melihatnya di kebun binatang.
Keempat,
lupa dapat terjadi karena sebab perubahan sikap dan minat siswa terhadap proses
dan situasi belajar tertentu. Jadi, meskipun seorang siswa telah mengikuti
proses belajar-mengajar dengan tekun dan serius, tetapi karena sesuatu hal
sikap dan minat siswa tersebut menjadi sebaliknya (seperti karena
ketidaksenangan terhadap guru) maka materi pelajaran itu akan mudah terlupakan.
Kelima,
menurut law of disuse (Hilgard & Bower 1975), lupa dapat terjadi karena
sebab materi pelajaran yang telah dikuasai tidak pernah digunaakan atau
dihafalkan siswa. Menurut asumsi sebagian ahli, materi yang diperlakukan
demikian akan masuk ke alam bawah sadar atau mungkin juga bercampur aduk dengan
materi pelajaran baru.
Keenam,
lupa tentu saja dapat terjadi karena sebab perubahan urat syaraf otak.
Seorang siswa yang terserang penyakit tertentu seperti keracunan, kecanduan
alcohol, dan geger otak akan kehilangan ingatan ata item-item informasi yang
ada dalam memori permanennya.
Kiat-kiat mengurangi lupa secara
umum
1.
Mengkomsumsi makanan yang mengandung
Omega-3 dan DHA
Menurut sebuah penelitian, mengkomsumsi makanan yang banyak mengandung
Omega-3 dan DHA akan mengurangi lupa ingatan akibat usia, mengurangi resiko
kepikunan, depresi, dan mempercepat daya piker.
2.
Olahraga
Olahraga akan memperbanyak oksigen di otak. Selain itu juga jika dilakukan
secara rutin dapat membantu pertumbuhan sel-sel baru secara rutin bisa membantu
mempertahankan fungsi kognitif hingga 30%.
3.
Membaca
Membaca
setiap hari terbukti bisa mempertajam daya ingat. Biasakanlah membaca setiap
hari terutama membaca Al-Qur’an beserta artinya. Cara ini terbukti secara
ilmiah dapat mempertajam daya ingat tanpa batas usia.
Dan tentunya juga menghindari
kebiasaan-kebiasaan penyebab mudah lupa seperti yang telah dijabarkan di atas
(makan terlalu banyak, merokok, dll).
Kiat-kiat mengurangi lupa dalam
belajar
Kiat terbaik untuk mengurangi
lupa adalah dengan cara meningkatkan daya ingat akal siswa. Banyak ragam kiat
yang dapat dicoba siswa dalam meningkatkan daya ingatannya, antara lain menurut
Barlow (1985), Reber (1988), dan Anderson (1990), adalah sebagai berikut:
Over learning
Over learning (belajar lebih)
artinya upaya belajar yang melebihi batas penguasaan dasar atas materi
pelajaran tertentu. Over learning terjadi apabila respons atau reaksi tertentu
muncul setelah siswa melakukan pembelajaran atas respon tersebut dengan cara di
luar kebiasaan. Banyak contoh yang dapat dipakai untuk over learning, antara
lain pembacaan teks Pancasila pada setiap hari Senin memungkinkan ingatan siswa
terhadap teks Pancasila lebih kuat.
Extra study time
Extra study time (tambahan
waktu belajar) ialah upaya penambahan alokasi waktu belajar atau penambahan
frekuensi aktivitas belajar. Penambahan alokasi waktu belajar materi tertentu
berarti siswa menambah jam belajar, misalnya dari satu jam menjadi dua jam
waktu belajar. Penambahan frekuensi belajar berarti siswa meningkatkan
kekerapan belajar materi tertentu, misalnya dari sekali sehari menjadi dua kali
sehari. Kiat ini dipandang cukup strategis karena dapat melindungi memori dari
kelupaan.
Mnemonic device
Mnemonic device (muslihat
memori) yang sering juga hanya disebut mnemonic itu berarti kiat khusus yang
dijadikan “alat pengait” mental untuk memasukkan item-item informasi ke dalam
system akal siswa. Muslihat mnemonic ini banyak ragamnya, yang paling menonjol
adalah sebagaimana terurai di bawah ini:
Singkatan, yakni terdiri atas
huruf-huruf awal nama atau istilah yang harus diingat siswa. Pembuatan
singkatan-singkatan ini seyogianya dilakukan sedemikian rupa sehingga menarik
dan memiliki kesan tersendiri.
System kata pasak (peg word
system), yakni sejenis teknik mnemonic yang menggunakan komponen-komponen yang
sebelumnya telah dikuasai sebagai pasak (paku) pengait memori baru. Kata
komponen pasak ini dibentuk berpasangan yang memiliki kesamaan watak (baik itu
warna, rasa, dan seterusnya). Misalnya langit-bumi; panas-api; merah-darah; dan
seterusnya.
Clustering
Clustering (pengelompokkan)
ialah menata ulang item-item materi menjadi kelompok-kelompok kecil yang
dianggap lebih logis dalam arti bahwa item-item tersebut memiliki signifikansi
dan lafal yang sama atau sangat mirip. Penataan ini direkayasa sedimikian rupa
dalam bentuk daftar-daftar item materi sehingga mudah untuk dihafalkan.
DAFTAR
KEPUSTAKAAN
Islamuddin,
Haryu, Psikologi pendidikan, STAIN Jember Presss, Jember, 2011
Soemanto,
Wasty, psikologi Pendidikan , PT RINEKA CIPTA, Jakarta, 2006
http://raytkj.blogspot.com/2012/07/7-faktor-penyebab-anda-lupa.html#ixzz2PPaZZ7z6
http://riskiebertal.blogspot.com/2013/04/faktor-faktor-penyebab-lupa-dalam.html
http://vegadadu.blogspot.com/2011/10/faktor-faktor-penyebab-lupa-dalam.html
http://erusyana.blogspot.com/2010/07/faktor-faktor-penyebab-lupa.html
http://elhubeyyublog.wordpress.com/2012/04/18/faktor-faktor-penyebab-lupa-dalam-belajar/
http://creative04.wordpress.com/2010/01/30/faktor-faktor-penyebab-lupa-dalam-belajar-dan-kiat-mengatasinya/
Harrah's Ak-Chin Casino & Resort Tickets - JtmHub
BalasHapusBuy Harrah's Ak-Chin Casino & Resort tickets - find Harrah's Ak-Chin Casino & 순천 출장안마 Resort venue 서귀포 출장안마 concert and event schedules, venue information, directions, Jan 7, 2022 - 여수 출장안마 Jan 상주 출장샵 8, 2022Dancing with the Stars - 천안 출장샵 Mar 15, 2022Jambase